Kamis, 15 Mei 2014

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Siklus pendapatan terdiri dari sistem penjualan kredit, sistem penjualan tunai, sistem retur penjualan, dan sistem penghapusan piutang. Berikut ini menguraikan secara rinci perancangan program audit untuk pengujian pengendalian atas berbagai sistem informasi akuntansi yang membentuk siklus pendapatan, yaitu sistem penjualan kredit, sistem penjualan tunai, sistem retur penjualan, sistem pencadangan kerugian piutang, dan sistem penghapusan piutang.
Aktivitas perusahaan pada umumnya berujung pada kegiatan penjualan. Penjualan merupakan suatu fungsi yang dianggap sebagai ujung tombak dalam suatu perusahaan Karena fungsi itulah perusahaan memperoleh pendapatan. Sistem penjualan adalah “suatu kesatuan proses yang saling mendukung dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan pembeli dan bersama–sama mendapatkan kepuasan dan keuntungan”
Namun, dalam makalah ini akan difokuskan pada penjualan tunai dalam kaitannya dengan sistem informasi akuntansi.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa definisi sistem penjualan tunai ?
2.      Fungsi apa saja yang terkait dengan penjualan tunai ?
3.      Apa saja prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai ?
4.      Apa saja unit organisasi yang terkait dalam penjualan tunai ?
5.      Dokumen apa saja yang digunakan ?
6.      Unsur pengendalian intern
7.      Uraian Kegiatan
8.      Audit Atas Siklus Pendapatan-Penjualan Tunai

C.    Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1.      Untuk mengetahui dan memahami definisi sistem penjualan tunai
2.      Untuk mengetahui dan memahami fungsi yang terkait dengan penjualan tunai
3.      Untuk mengetahui dan memahami prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai
4.      Untuk mengetahui Apa saja unit organisasi yang terkait dalam penjualan tunai
5.      Untuk mengetahui dan memahami Dokumen yang digunakan
6.      Untuk mengetahui dan memahami unsur pengendalian intern
7.      Untuk mengetahui dan memahami Uraian Kegiatan
8.      Untuk mengetahui dan memahami audit atas siklus pendapatan-penjualan tunai



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Sistem  Penjualan Tunai
Aktifitas  perusahaan pada umumnya berujung pada kegiatan penjualan. Penjualan merupakan suatu fungsi yang dianggap sebagai ujung tombak dalam suatu perusahaan karena fungsi itulah perusahaan memperoleh pendapatan.
Menurut Mulyadi (2001 : 452) sistem penjualan tunai adalah sistem yang melibatkan sumber daya dalam suatu organisaasi,  prosedur,  data,  serta sarana pendukung untuk mengoprasionalkan sistem penjualan, sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.
Sistem penjualan tunai merupakan sistem yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga terlebih dahulu sebelum barang diserahkan kepada pembeli. Setelah uang diterima perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penjualan tunai merupakan penjualan dengan mengambil barang dari supplier dan langsung dikirim ke customer secara pembayaran langsung dengan menggunakan uang tunai. Dan Sistem penjualan tunai adalah sistem serta prosedur yang mengorganisasi formulir, catatan, laporan dan transaksi yang berhubungan dengan kegiatan penjualan perusahaan yang berasal dari transaksi penjualan tunai atau transaksi lain yang dapat menambah kas perusahaan dengan menggunakan suatu media agar dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen.




B.     Fungsi  Yang Terkait
Berikut ini adalah fungsi yang terkait dengan penjualan tunai yaitu:
1)      Fungsi penjualan
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur, penjualan  tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli guna kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas. Dalam struktur organisasi fungsi ini berada pada bagian order penjualan.  
2)      Fungsi kas
Dalam transaksi ini penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli. Dalam struktur organisasi fungsi ini berada pada bagian kas.
3)      Fungsi gudang
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut kepada fungsi penerima. Dalam struktur organisasi fungsi ini berada pada bagian gudang.
4)      Fungsi pengiriman
Dalam transaksi ini penerimaan  kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas serta pembuatan laporan penjualan. Dalam struktur organisasi fungsi ini berada pada bagian jurnal.
5)      Fungsi  akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas serta membuat laporan penjualan saat transaksi penjualan telah dilaksanakan. Fungsi ini berada di tangan bagian jurnal.


C.    Prosedur Yang Membentuk Sistem
Prosedur yang membentuk sistem dalam sistem penjualan tunai menurut Mulyadi adalah sebagai berikut:
1)      Prosedur order penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan penerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk memungkinkan  fungsi gudang dan  fungsi pengiriman menyiapkan barang, uang akan diserahkan kepada pembeli.
2)      Prosedur penerimaan kas
Dalam prosedur ini, fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan tanda penmbayaran (berupa pita register kas dan cap ” Lunas” pada faktur penjualan tunai) kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut  melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi penerimaan.
3)      Prosedur penyerahan barang
Dalam prosedur ini, pengiriman hanya menyerahkan barang kepada pembeli.
4)      Prosedur pencatatan penjualan tunai
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas. Dasamping itu fungsi akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan barang yang di jual dalam kartu persediaan.
5)      Prosedur penyetoran kas ke bank
Sistem pengendalian intern terhadap kas mengharuskan penyetoran dengan segera ke bank semua kas yang diterima pada satu hari. Dalam prosedur ini fungsi kas menyetorkan  kas yang diterima  dari penjualan tunai  ke bank dalam jumlah penuh.


6)      Prosedur pencatatan penerimaan kas
Dalam prosedue ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas  dalam jurnal penerimaan kas  berdasarkan bukti setor  bank  yang diterima dari bank melalui fungsi kas.
7)      Prosedur pencatatan barang pokok penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan. Berdasarkan rekapitulasi  harga pokok penjualan ini, fungsi akuntansi membuat bukti  memorial sebagai dokumen sumber untuk pencatatan harga pokok  penjualan  ke dalam jurnal umum.

D.    Unit Organisasi/Fungsi yang terkait (Pelaksana)
1.      Bagian Order Penjualan (Pelayan)
Fungsi ini menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran kas di bagian kas.
2.      Bagian Kas
Fungsi ini menerima pembayaran uang sebesar harga barang yang terdapat pada faktur.
3.      Bagian pembungkus
Fungsi ini membungkus barang dan memberikannya kepada pembeli ditukar dengan faktur yang telah dilunasi.
4.      Bagian Akuntansi
Fungsi ini mencatat transaksi penjualan tunai pada catatan harian jurnal umum atau jurnal khusus penjualan, jurnal penerimaan kas dan kartu persediaan barang serta secara periodik membuat laporan penjualan sesuai dengan kebutuhan manajemen.




E.     Dokumen yang digunakan
1.      Faktur Penjualan Tunai (FPT)
Faktur ini diisi oleh bagian order penjualan dalam rangka 3 antara lain :
·         Lembar 1 : Diberikan ke pembeli sebagai pengantar untuk kepentingan pembayaran barang ke bagian kas.
·         Lembar 2 : Diberikan ke bagian pembungkus beserta barangnya sebagai perintah penyerahan barang ke pembeli yang telah membayar di kas. Tembusan ini juga berfungsi sebagai slip pembungkus yang ditempel di pembungkus barang untuk identitas barang.
·         Lembar 3 : Diarsip sementara berdasarkan nomor urutnya oleh bagian order penjualan/pelayan sebagai pengendali apabila nanti terjadi kejanggalan transaksi penjualan. Di samping itu juga tembusan ini berfungsi untuk pengendali penghitungan komisi dan bonus pelayan.
2.      Pita Register Kas
Dokumen ini dihasilkan oleh mesin yang dioperasikan oleh bagian kas setelah terjadi transaksi penerimaan uang dari pembeli sebagai pembayaran atas barang. Dokumen ini berfungsi sebagai dokumen pendukung untuk meyakinkan bahwa faktur tersebut benar-benar telah dibayar dan dicatat dalam register kas.
3.      Bukti setor bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.
4.      Rekap HPP
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode.




5.      Catatan Akuntansi
a)      Jurnal Penjualan (Tunai)
Jurnal penjualan ini digunakan untuk merekam terjadinya transaksi penjualan barang. Terjadinya penjualan barang ini menambah jumlah penjualan yang ada.
b)      Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Penerimaan Kas ini digunakan untuk merekam terjadinya penerimaan uang dari hasil penjualan tunai yang akan menambah kas.
c)      Jurnal umum
Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.
d)      Kartu Persediaan Barang
Kartu Persediaan Barang ini berfungsi sebagai Buku Besar Pembantu untuk mencatat pengurangan barang pada persediaan karena dijual.
e)      Kartu gudang
Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan barang yang disimpan dalam gudang.
f)       Laporan
·         Laporan Penjualan berdasarkan Jenis/tipe Barangnya
Laporan ini digunakan oleh manajemen untuk menganalisis jenis atau tipe barang mana yang paling disukai pelanggan.
·         Laporan Penjualan berdasarkan Daerah Pemasaran
Laporan ini digunakan oleh manajemen untuk menganalisis di daerah mana barang ini paling banyak terjual.



·         Laporan Penjualan berdasarkan Pelanggan
Laporan ini digunakan oleh manajemen untuk menganalisis Pelanggan mana yang paling aktif sehingga pantas untuk mendapat perhatian khusus.
·         Laporan Penjualan berdasarkan Pelayan atau Bagian Order Penjualan
Laporan ini digunakan oleh manajemen untuk menganalisis pelayan mana yang paling berhasil sehingga perlu mendapat penghargaan.

F.     Unsur Sistem Pengendalian Intern (Pengendalian Akuntansi)
1.      Organisasi
·         Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh Bagian Order Penjualan, Bagian Kas, Bagian Pembungkus, dan Bagian Akuntansi.
·         Tidak ada satupun transaksi penjualan terjadi hanya dilaksanakan secara keseluruhan oleh salah satu bagian tersebut di atas.
2.      Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
·         Penerimaan Order dari pembeli diotorisasi oleh Bagian Order Penjualan dengan menggunakan Faktur Penjualan Tunai.
·         Penerimaan kas diotorisasi oleh Bagian Kas dengan cara membubuhkan cap “Lunas” pada Faktur Penjualan Tunai dan menempelkan pita register kas pada faktur tersebut.
·         Penyerahan barang ke pembeli diotorisasi oleh Bagian Pembungkus dengan cara membubuhkan cap “Sudah Diserahkan” pada faktur penjualan tunai.
·         Pencatatan ke dalam catatan jurnal dan buku pembantu Persediaan Barang diotorisasi oleh Bagian Akuntansi dengan cara membubuhkan paraf pada faktur penjualan tunai.
3.      Praktek Yang Sehat
·         Faktur Penjualan Tunai bernomor urut tercetak dan penggunaannya dipertanggung-jawabkan oleh Bagian Order Penjualan.
·         Jumlah Kas yang diterima dari hasil penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama atau hari kerja berikutnya.
·         Dilakukan penghitungan saldo kas yang ada di tangan bagian kas secara periodik dan mendadak oleh Bagian Pemeriksa Intern dan dibandingkan dengan seluruh jumlah Faktur Penjualan Tunai dan tembusan Pita Register Kas.
·         Secara Periodik dilakukan penghitungan fisik barang dan dibandingkan dengan jumlah yang tertera pada Kartu Persediaan Barang.

G.    Audit Atas Siklus Pendapatan-Penjualan Tunai
Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi penjualan tunai dilaksanakan melalui lima tahap berikut ini:
1.      Pemahaman atas sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi penjualan tunai.
2.      Penentuan kemungkinan salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi penjualan tunai.
3.      Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi dan mencegah salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi penjualan tunai.
4.      Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas pengendalian.
5.      Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi penjualan tunai.
Pada tahap “pemahaman atas sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi,” untuk sistem informasi akuntansi penjualan tunai diuraikan, yaitu (1) fungsi terkait, (2) dokumen, (3) catatan akuntansi, (4) bagan alir sistem informasi akuntansi.
Program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi penjualan tunai disusun berdasarkan sistem penjualan tunai .
Hasil pelaksanaan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi penjualan tunai didokumentasikan oleh auditor dalam kertas kerja sebagai bagian dari pelaksanaan standar pekerjaan lapangan kedua: “Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan”.

H.    Uraian Kegiatan (Operation List)
1.      Bagian Order Penjualan
·         Menerima pesanan/order dari pembeli
·         Mengisi formulir Faktur Penjualan Tunai (FPT) rangkap 3.
·         Mendistribusikan FPT sebagai berikut :
ü  Lembar 1 : diserahkan ke pembeli untuk kepentingan pembayaran ke bagian kas
ü Lembar 2 : dikirim ke bagian pembungkus/pengiriman barang bersamaan bersamaan dengan barangnya.
ü Lembar 3 : Diarsip sementara oleh bagian order penjualan berdasarkan nomor urut FPT untuk kepentingan penghitungan komisi/bonus dan pengendalian penjualan barang.
2.      Bagian Kas
·         Menerima FPT lb.1 dari bagian order penjualan via pembeli
·         Menerima uang sejumlah yang tercantum dalam FPT.
·         Mengoperasikan mesin register kas untuk memeriksa kebenaran penghitungan jumlahnya dan menyelesaikan transaksi penerimaan kas sehingga menghasilkan pita register kas.
·         Membubuhkan cap “Lunas” pada FPT lb.1 dan menempelkan pita register kas pada FPT tersebut.
·         Menyerahkan FPT lb 1dan pita register kas ke pembeli untuk kepentingan pengambilan barang di bagian pembungkus.
·         Setiap hari menyetorkan seluruh penerimaan kas dari hasil penjualan hari itu atau hari kerja sebelumnya ke bank dan menerima bukti setoran dari bank.
·         Menyerahkan bukti setoran bank ke Bagian Akuntansi.
3.      Bagian Pembungkus
·         Menerima FPT lb.2 dan barang yang terjual dari bagian order penjualan.
·         Memeriksa kebenaran jenis barang dengan yang tertulis pd. FPT.
·         Membungkus/mengkemas barang dan menempelkan FPT lb.2 pada pembungkusnya sebagai identitas kemasan barang sehingga siap diserahkan pada pembeli.
·         Menerima FPT lb. 1 yang sudah di cap “Lunas” dan pita register kas dari pembeli.
·         Memeriksa apakah FPT lb. 1 dari pembeli tersebut telah dicap “Lunas”.
·         Membandingkan kebenaran data yang ada di FPT lb.1 dan FPT lb. 2 yang tertempel pada pembungkus barang yang bersangkutan.
·         Menyerahkan barang berikut FPT lb.2 pada pembeli sesuai dengan yang tertera pada FPT lb. 1 dan FPT lb.2.
·         Mengirimkan FPT lb.1 berikut pita register kas-nya ke bagian akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penjualan tunai.
4.      Bagian Akuntansi
·         Menerima FPT lb.1 yang ditempeli pita register kas dan memeriksa kebenarannya.
·         Menggunakan FPT lb.1 sebagai dokumen sumber dan pita register kas sebagai dokumen pendukung untuk mencatat transaksi penjualan tunai ke buku catatan berikut :
ü  Catatan Jurnal Penjualan sebagai penambah jumlah penjualan.
ü  Catatan Jurnal Penerimaan kas sebagai penambah jumlah kas dari penjualan.
ü  Catatan Kartu Persediaan sebagai buku pembantu untuk mencatat pengurangan barang yang dijual.
·         Mengarsip permanen FPT lb. 1 dan pita register kas berdasarkan nomor urut faktur.
·         Setiap hari bagian akuntansi menerima bukti setor ke bank dengan jumalh dari keseluruhan FPT 1 yang telah dibukukan sebagai pengendalian.
·         Setiap periode tertentu, bagian akuntansi membuat laporan penjualan barang berupa :
ü  Laporan Penjualan berdasarkan jenis produk
ü  Laporan Penjualan berdasarkan pelanggan
ü  Laporan Penjualan berdasarkan daerah pemasaran
ü  Laporan Penjualan berdasarkan bagian order penjualan (pelayan)
I.       Flowchart Penjualan
Flowchart Penjualan adalah flowchart yang menggambarkan proses penjualan barang jadi ke konsumen baik itu melalui pembayaran secara tunai ataupun secara kredit.
Prosedur penjualan:
1.     Customer mencari barang yang dikehendaki, jika menemukan maka akan membawa barang tersebut ke kasir, jika tidak menemukan maka akan membuat daftar barang yang akan diberikan kepada bagain customer service lalu bagian customer service akan membuat faktur pemesanan yang diberikan kepada customer
2.     Customer menerima faktur pemesanan lalau melakukan pembayaran ke bagian customer service
3.     Customer service menerima pembayaran dari customer lalu membuat tanda terima rangkap 2, lembar pertma dikirim ke  customer, lembar kedua disimpan sebagai arsip.
4.     Kasir menerima barang yang akan dibeli oleh customer, jika customer melakukan pembayaran tunai maka kasir akan membuat nota yang diberikan kepada customer. Jika non tunai  maka kasir akan membuat slip cc rangkap 2, lembar pertama beserta barang akan dikirim ke customer, lembar kedua akan digunakan sebagai dasar dalam pembuatan laporan penjualan non tunai rangkap 2, lembar pertama kan dikirim ke keuangan dan lembar kedua akan disimpan sebagai arsip.
5.     Jika pembayaran tunai, maka customer akan menerima nota dari kasir dan melakukan pembayaran kepada kasir. Jika pembayaran non tunai maka customer menerima barang dan slip cc.
6.     Kasir menerima pembayaran dari customer lalu membuat nota lunas rangkap 2, lembar pertama akan dikirim ke customer beserta barang dan lembar kedua akan digunakan sebagai dasar dalam pembuatan laporan penjualan tunai rangkap 2, lembar pertama dikirim ke keuangan  dan lembar kedua disimpan sebagai arsip.
7.     Bagian keuangan menerima laporan penjualan tunai dan laporan penjualan non tunai, berdasarkan kedua laporan tersebut bagian keuangan membuat laporan penjualan rangkap 2,lembar pertama disimpan sebagai arsip dan lembar kedua dikirim ke pemimpin
8.     Pemimpin menerima laporan penjualan dari bagian keuangan.





                                       
Gambar Flowchart Penjualan
Customer
Customer Service
Membuat daftar buku
Cari Buku ?
Buku
Mengecek buku
Cocok ?
B
Nota
bayar
Buku
A
Start





N

                Y
Daftar
Buku
Membawa ke Kasir
Uang
C
D
Beserta Nota Lunas
H
Faktur Pemesanan
Melakukan pembayaran
Uang
I
E
Buku
Beserta Nota Lunas
J
Beserta Nota Lunas
 



































End
Buku

Data Buku
Pesan ?
 








                              N
Buat Faktur Pemesanan
Faktur Pemesanan
H
I
Uang
Membuat tnd trima
Tnd trima
                     2
Tnd trima
                 1
J
1
 





































Buku
A
    Bagian Kasir
Tunai ?
Buat slip cc 2 rangkap






                                                N
 

Membuat Nota
                             Y

Nota
B
Slip cc
                     2
Slip cc
                 1
Kirim slip cc & Buku
Buat Lap. Penjualan non-tunai
C
Uang
Buat nota lunas 2 rangkap
Nota Lunas
                     2
Nota Lunas
                 1
Buku
E
Buat Lap. Penj. tunai
Bserta slip cc
L. Penj. Non- tunai
           2                    2
L. Penj. Non-Tunai
                                    1                        
F
2
L.P.Tunai
                     2
L.P. Tunai
                 1
G
3

Kirim Nota Lunas & Buku
Buku Lunas
                 1
Bserta Nota Lunas
 


































D

Bagian Keuangan
Pimpinan/pemimpin
F
G
Lap. Penj. Tunai
Lap. Penjualan
                                2
Lap. Penjualan
                             1
4
Lap. Penj. Non-tunai
























Lap. Penjualan
                           
Penjelasan :
1.      Customer:
§  Mencari barang, jika menemukan membawa barang ke kasir jika tidak menemukan membuat daftar barang yang dikirimkan ke bagian customer service.
§  Menerima faktur pemesanan dari bagian customer service, berdasarkan faktur pemesanaan melakukan pembayaran ke bagian customer service
§  Menerima tanda lunas dari customer service
§  Menerima nota (dalam hal customer membawa barang ke kasir) dari kasir, melakukan pembayran berdasarkan nota tersebut ke kasir
§  Menerima barang dan nota lunas dari bagian kasir
2.      Customer service:
§  Menerima daftar barang dari customer, berdasarkan daftar barang tersebut membuat faktur pemesanan dan memberikannya kepada customer
§  Menerima pembayaran dari customer, lalu memuat tanda terima rangkap 2, yaitu:
ü  lembar pertama diberikan kepada customer
ü  lembar kedua disimpan sebagai arsip
3.      Kasir:
Menerima barang dari customer ,
a)       jika customer melakukan pembayaran non tunai maka :
·         Membuat slip cc rangkap 2, yaitu:
ü  Lembar pertama diberikan kepada customer beserta dengan barang.
ü  Lembar kedua digunakan sebagai dasar dalam pembuatan laporan penjualan non tunai rangkap 2 yaitu:
§  Lembar pertama dikirimkan ke bagian keuangan
§  Lembar kedua disimpan sebagai arsip
b)       Jika tunai:
·         Maka kasir membuat nota yang diberikan ke customer
·         Menerima pembayaran dari customer, berdasarkan pembayaran tersebut maka membuat nota lunas rangkap 2, yaitu:
ü  Lembar pertama diberikan ke customer beserta dengan barang
ü  Lembar kedua digunakan sebagai dasar pembuatan laporan penjualan tunai rangkap 2, yaitu:
§  Lembar pertama dikirimkan ke bagian keuangan
§  Lembar kedua disimpan sebagai arsip
4.      Bagian keuangan:
·         Menerima laporan penjualan non tunai dan laporan penjualan tunai dari bagian kasir, berdasarkan kedua laporan tersebut
·         Membuat laporan penjualan rangkap 2, yaitu:
ü  Lembar pertama disimpan sebagai arsip
ü  Lembar kedua diberikan kepada pemimpin
5.      Pemimpin:
Menerima laporan penjualan dari bagian keuangan
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penjualan tunai merupakan penjualan dengan mengambil barang dari supplier dan langsung dikirim ke customer secara pembayaran langsung dengan menggunakan uang tunai. Dan Sistem penjualan tunai adalah sistem serta prosedur yang mengorganisasi formulir, catatan, laporan dan transaksi yang berhubungan dengan kegiatan penjualan perusahaan yang berasal dari transaksi penjualan tunai atau transaksi lain yang dapat menambah kas perusahaan dengan menggunakan suatu media agar dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen.

B.     Saran
“Tiada Gading yang Tak Retak”. Sebaik apapun karya seseorang  pasti terdapat kelemahan/kekurangan di dalamnya. Maka dari itu, kami sebagai penyusun makalah ini mengharapkan adanya kontribusi positif dari semua pihak khususnya dosen pengampu matakuliah ini untuk memberikan penilaian dan penyempurnaan terhadap kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam makalah kami ini.



                                                     Daftar Pustaka
                                                                 
Mulyadi, Sistem Akuntansi, edisi ke-3, cetakan ke-2,  Jakarta: Salemba Empat, 2001.
They’re All Here, Flowchart Penjualan Tunai. http://theyareallhere.blogspot.com


Tidak ada komentar: