BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siklus pendapatan terdiri dari
sistem penjualan kredit, sistem penjualan tunai, sistem retur penjualan, dan
sistem penghapusan piutang. Berikut ini menguraikan secara rinci perancangan
program audit untuk pengujian pengendalian atas berbagai sistem informasi
akuntansi yang membentuk siklus pendapatan, yaitu sistem penjualan kredit,
sistem penjualan tunai, sistem retur penjualan, sistem pencadangan kerugian
piutang, dan sistem penghapusan piutang.
Aktivitas perusahaan pada umumnya berujung
pada kegiatan penjualan. Penjualan merupakan suatu fungsi yang dianggap sebagai
ujung tombak dalam suatu perusahaan Karena fungsi itulah perusahaan memperoleh
pendapatan. Sistem penjualan adalah “suatu kesatuan proses yang saling mendukung
dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan pembeli dan bersama–sama mendapatkan
kepuasan dan keuntungan”
Namun, dalam makalah ini akan difokuskan
pada penjualan tunai dalam kaitannya dengan sistem informasi akuntansi.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang
di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.
Apa
definisi sistem penjualan tunai ?
2.
Fungsi
apa saja yang terkait dengan penjualan tunai ?
3.
Apa
saja prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai ?
4.
Apa
saja unit organisasi yang terkait dalam penjualan tunai ?
5.
Dokumen
apa saja yang digunakan ?
6.
Unsur
pengendalian intern
7.
Uraian
Kegiatan
8. Audit Atas Siklus Pendapatan-Penjualan Tunai
C.
Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1.
Untuk
mengetahui dan memahami definisi sistem penjualan tunai
2.
Untuk
mengetahui dan memahami fungsi yang terkait dengan penjualan tunai
3.
Untuk
mengetahui dan memahami prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai
4.
Untuk
mengetahui Apa saja unit organisasi yang terkait dalam penjualan tunai
5.
Untuk
mengetahui dan memahami Dokumen yang digunakan
6.
Untuk
mengetahui dan memahami unsur pengendalian intern
7.
Untuk
mengetahui dan memahami Uraian Kegiatan
8.
Untuk
mengetahui dan memahami audit atas siklus pendapatan-penjualan tunai
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Sistem Penjualan
Tunai
Aktifitas perusahaan pada umumnya berujung pada
kegiatan penjualan. Penjualan merupakan suatu fungsi yang dianggap sebagai
ujung tombak dalam suatu perusahaan karena fungsi itulah perusahaan memperoleh
pendapatan.
Menurut
Mulyadi (2001 : 452) sistem penjualan tunai adalah sistem yang melibatkan
sumber daya dalam suatu organisaasi,
prosedur, data, serta sarana pendukung untuk mengoprasionalkan
sistem penjualan, sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak
manajemen dalam pengambilan keputusan.
Sistem
penjualan tunai merupakan sistem yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara
mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga terlebih dahulu sebelum barang
diserahkan kepada pembeli. Setelah uang diterima perusahaan, barang kemudian
diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh
perusahaan.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa Penjualan tunai merupakan penjualan dengan
mengambil barang dari supplier dan langsung dikirim ke customer secara
pembayaran langsung dengan menggunakan uang tunai. Dan Sistem penjualan tunai
adalah sistem serta prosedur yang mengorganisasi formulir, catatan, laporan dan
transaksi yang berhubungan dengan kegiatan penjualan perusahaan yang berasal
dari transaksi penjualan tunai atau transaksi lain yang dapat menambah kas
perusahaan dengan menggunakan suatu media agar dapat menyediakan informasi yang
dibutuhkan manajemen.
B.
Fungsi Yang Terkait
Berikut
ini adalah fungsi yang terkait dengan penjualan tunai yaitu:
1)
Fungsi
penjualan
Dalam transaksi
penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk
menerima order dari pembeli, mengisi faktur, penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada
pembeli guna kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas. Dalam struktur
organisasi fungsi ini berada pada bagian order penjualan.
2)
Fungsi
kas
Dalam transaksi
ini penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab sebagai
penerima kas dari pembeli. Dalam struktur organisasi fungsi ini berada pada
bagian kas.
3)
Fungsi
gudang
Dalam transaksi
penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk
menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut
kepada fungsi penerima. Dalam struktur organisasi fungsi ini berada pada bagian
gudang.
4)
Fungsi
pengiriman
Dalam transaksi
ini penerimaan kas dari penjualan tunai,
fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan
penerimaan kas serta pembuatan laporan penjualan. Dalam struktur organisasi
fungsi ini berada pada bagian jurnal.
5)
Fungsi akuntansi
Fungsi ini
bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas serta
membuat laporan penjualan saat transaksi penjualan telah dilaksanakan. Fungsi
ini berada di tangan bagian jurnal.
C.
Prosedur Yang Membentuk Sistem
Prosedur
yang membentuk sistem dalam sistem penjualan tunai menurut Mulyadi adalah
sebagai berikut:
1)
Prosedur
order penjualan
Dalam prosedur
ini, fungsi penjualan penerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan
tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas
dan untuk memungkinkan fungsi gudang
dan fungsi pengiriman menyiapkan barang,
uang akan diserahkan kepada pembeli.
2)
Prosedur
penerimaan kas
Dalam prosedur
ini, fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan
tanda penmbayaran (berupa pita register kas dan cap ” Lunas” pada faktur
penjualan tunai) kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dibelinya
dari fungsi penerimaan.
3)
Prosedur
penyerahan barang
Dalam prosedur
ini, pengiriman hanya menyerahkan barang kepada pembeli.
4)
Prosedur
pencatatan penjualan tunai
Dalam prosedur
ini, fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam
jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas. Dasamping itu fungsi akuntansi juga
mencatat berkurangnya persediaan barang yang di jual dalam kartu persediaan.
5)
Prosedur
penyetoran kas ke bank
Sistem
pengendalian intern terhadap kas mengharuskan penyetoran dengan segera ke bank
semua kas yang diterima pada satu hari. Dalam prosedur ini fungsi kas
menyetorkan kas yang diterima dari penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh.
6)
Prosedur
pencatatan penerimaan kas
Dalam prosedue
ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas
dalam jurnal penerimaan kas
berdasarkan bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas.
7)
Prosedur
pencatatan barang pokok penjualan
Dalam prosedur ini,
fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok penjualan berdasarkan data
yang dicatat dalam kartu persediaan. Berdasarkan rekapitulasi harga pokok penjualan ini, fungsi akuntansi
membuat bukti memorial sebagai dokumen
sumber untuk pencatatan harga pokok
penjualan ke dalam jurnal umum.
D. Unit Organisasi/Fungsi yang terkait (Pelaksana)
1. Bagian Order Penjualan (Pelayan)
Fungsi ini menerima
order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur
tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran kas di bagian kas.
2. Bagian Kas
Fungsi ini menerima
pembayaran uang sebesar harga barang yang terdapat pada faktur.
3. Bagian pembungkus
Fungsi ini membungkus
barang dan memberikannya kepada pembeli ditukar dengan faktur yang telah
dilunasi.
4. Bagian Akuntansi
Fungsi ini mencatat
transaksi penjualan tunai pada catatan harian jurnal umum atau jurnal khusus
penjualan, jurnal penerimaan kas dan kartu persediaan barang serta secara
periodik membuat laporan penjualan sesuai dengan kebutuhan manajemen.
E. Dokumen yang digunakan
1. Faktur Penjualan Tunai (FPT)
Faktur ini diisi oleh
bagian order penjualan dalam rangka 3 antara lain :
·
Lembar 1 : Diberikan ke
pembeli sebagai pengantar untuk kepentingan pembayaran barang ke bagian kas.
·
Lembar 2 : Diberikan ke
bagian pembungkus beserta barangnya sebagai perintah penyerahan barang ke
pembeli yang telah membayar di kas. Tembusan ini juga berfungsi sebagai slip
pembungkus yang ditempel di pembungkus barang untuk identitas barang.
·
Lembar 3 : Diarsip
sementara berdasarkan nomor urutnya oleh bagian order penjualan/pelayan sebagai
pengendali apabila nanti terjadi kejanggalan transaksi penjualan. Di samping
itu juga tembusan ini berfungsi untuk pengendali penghitungan komisi dan bonus
pelayan.
2. Pita Register Kas
Dokumen ini dihasilkan
oleh mesin yang dioperasikan oleh bagian kas setelah terjadi transaksi
penerimaan uang dari pembeli sebagai pembayaran atas barang. Dokumen ini
berfungsi sebagai dokumen pendukung untuk meyakinkan bahwa faktur tersebut
benar-benar telah dibayar dan dicatat dalam register kas.
3. Bukti setor bank
Dokumen ini dibuat oleh
fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.
4. Rekap HPP
Dokumen ini digunakan
oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama
satu periode.
5. Catatan Akuntansi
a)
Jurnal Penjualan (Tunai)
Jurnal penjualan ini
digunakan untuk merekam terjadinya transaksi penjualan barang. Terjadinya
penjualan barang ini menambah jumlah penjualan yang ada.
b)
Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Penerimaan Kas
ini digunakan untuk merekam terjadinya penerimaan uang dari hasil penjualan
tunai yang akan menambah kas.
c)
Jurnal umum
Jurnal ini digunakan
oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.
d)
Kartu Persediaan Barang
Kartu Persediaan Barang
ini berfungsi sebagai Buku Besar Pembantu untuk mencatat pengurangan barang
pada persediaan karena dijual.
e)
Kartu gudang
Catatan ini
diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan barang
yang disimpan dalam gudang.
f)
Laporan
·
Laporan Penjualan berdasarkan Jenis/tipe Barangnya
Laporan ini digunakan
oleh manajemen untuk menganalisis jenis atau tipe barang mana yang paling
disukai pelanggan.
·
Laporan Penjualan berdasarkan Daerah Pemasaran
Laporan ini digunakan
oleh manajemen untuk menganalisis di daerah mana barang ini paling banyak
terjual.
·
Laporan Penjualan berdasarkan Pelanggan
Laporan ini digunakan
oleh manajemen untuk menganalisis Pelanggan mana yang paling aktif sehingga pantas
untuk mendapat perhatian khusus.
·
Laporan Penjualan berdasarkan Pelayan atau Bagian Order Penjualan
Laporan ini digunakan
oleh manajemen untuk menganalisis pelayan mana yang paling berhasil sehingga
perlu mendapat penghargaan.
F. Unsur Sistem Pengendalian Intern (Pengendalian
Akuntansi)
1. Organisasi
·
Transaksi penjualan
tunai harus dilaksanakan oleh Bagian Order Penjualan, Bagian Kas, Bagian
Pembungkus, dan Bagian Akuntansi.
·
Tidak ada satupun
transaksi penjualan terjadi hanya dilaksanakan secara keseluruhan oleh salah
satu bagian tersebut di atas.
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
·
Penerimaan Order dari
pembeli diotorisasi oleh Bagian Order Penjualan dengan menggunakan Faktur
Penjualan Tunai.
·
Penerimaan kas
diotorisasi oleh Bagian Kas dengan cara membubuhkan cap “Lunas” pada Faktur
Penjualan Tunai dan menempelkan pita register kas pada faktur tersebut.
·
Penyerahan barang ke
pembeli diotorisasi oleh Bagian Pembungkus dengan cara membubuhkan cap “Sudah
Diserahkan” pada faktur penjualan tunai.
·
Pencatatan ke dalam
catatan jurnal dan buku pembantu Persediaan Barang diotorisasi oleh Bagian
Akuntansi dengan cara membubuhkan paraf pada faktur penjualan tunai.
3. Praktek Yang Sehat
·
Faktur Penjualan Tunai
bernomor urut tercetak dan penggunaannya dipertanggung-jawabkan oleh Bagian
Order Penjualan.
·
Jumlah Kas yang
diterima dari hasil penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang
sama atau hari kerja berikutnya.
·
Dilakukan penghitungan
saldo kas yang ada di tangan bagian kas secara periodik dan mendadak oleh
Bagian Pemeriksa Intern dan dibandingkan dengan seluruh jumlah Faktur Penjualan
Tunai dan tembusan Pita Register Kas.
·
Secara Periodik
dilakukan penghitungan fisik barang dan dibandingkan dengan jumlah yang tertera
pada Kartu Persediaan Barang.
G. Audit Atas Siklus Pendapatan-Penjualan Tunai
Perancangan program audit untuk pengujian
pengendalian atas transaksi penjualan tunai dilaksanakan
melalui lima tahap berikut ini:
1. Pemahaman atas sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi penjualan
tunai.
2. Penentuan kemungkinan salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan
transaksi penjualan tunai.
3. Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi dan
mencegah salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi
penjualan tunai.
4. Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas
pengendalian.
5. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi
penjualan tunai.
Pada tahap “pemahaman atas sistem informasi
akuntansi untuk pelaksanaan transaksi,” untuk sistem informasi akuntansi
penjualan tunai diuraikan, yaitu (1) fungsi terkait, (2) dokumen, (3) catatan
akuntansi, (4) bagan alir sistem informasi akuntansi.
Program audit untuk pengujian pengendalian atas
transaksi penjualan tunai disusun berdasarkan sistem penjualan tunai .
Hasil pelaksanaan program audit untuk pengujian
pengendalian atas transaksi penjualan tunai didokumentasikan oleh auditor dalam
kertas kerja sebagai bagian dari pelaksanaan standar pekerjaan lapangan kedua: “Pemahaman
memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan
menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan”.
H. Uraian Kegiatan (Operation List)
1.
Bagian Order Penjualan
·
Menerima pesanan/order
dari pembeli
·
Mengisi formulir Faktur
Penjualan Tunai (FPT) rangkap 3.
·
Mendistribusikan FPT
sebagai berikut :
ü Lembar 1 : diserahkan ke pembeli untuk kepentingan pembayaran ke bagian kas
ü Lembar 2 : dikirim ke bagian pembungkus/pengiriman barang bersamaan
bersamaan dengan barangnya.
ü Lembar 3 : Diarsip sementara oleh bagian order penjualan berdasarkan nomor
urut FPT untuk kepentingan penghitungan komisi/bonus dan pengendalian penjualan
barang.
2. Bagian Kas
·
Menerima FPT lb.1 dari
bagian order penjualan via pembeli
·
Menerima uang sejumlah
yang tercantum dalam FPT.
·
Mengoperasikan mesin
register kas untuk memeriksa kebenaran penghitungan jumlahnya dan menyelesaikan
transaksi penerimaan kas sehingga menghasilkan pita register kas.
·
Membubuhkan cap “Lunas”
pada FPT lb.1 dan menempelkan pita register kas pada FPT tersebut.
·
Menyerahkan FPT lb 1dan
pita register kas ke pembeli untuk kepentingan pengambilan barang di bagian
pembungkus.
·
Setiap hari menyetorkan
seluruh penerimaan kas dari hasil penjualan hari itu atau hari kerja sebelumnya
ke bank dan menerima bukti setoran dari bank.
·
Menyerahkan bukti
setoran bank ke Bagian Akuntansi.
3. Bagian Pembungkus
·
Menerima FPT lb.2 dan
barang yang terjual dari bagian order penjualan.
·
Memeriksa kebenaran
jenis barang dengan yang tertulis pd. FPT.
·
Membungkus/mengkemas
barang dan menempelkan FPT lb.2 pada pembungkusnya sebagai identitas kemasan
barang sehingga siap diserahkan pada pembeli.
·
Menerima FPT lb. 1 yang
sudah di cap “Lunas” dan pita register kas dari pembeli.
·
Memeriksa apakah FPT
lb. 1 dari pembeli tersebut telah dicap “Lunas”.
·
Membandingkan kebenaran
data yang ada di FPT lb.1 dan FPT lb. 2 yang tertempel pada pembungkus barang
yang bersangkutan.
·
Menyerahkan barang
berikut FPT lb.2 pada pembeli sesuai dengan yang tertera pada FPT lb. 1 dan FPT
lb.2.
·
Mengirimkan FPT lb.1
berikut pita register kas-nya ke bagian akuntansi sebagai dokumen sumber untuk
pencatatan transaksi penjualan tunai.
4. Bagian Akuntansi
·
Menerima FPT lb.1 yang
ditempeli pita register kas dan memeriksa kebenarannya.
·
Menggunakan FPT lb.1
sebagai dokumen sumber dan pita register kas sebagai dokumen pendukung untuk
mencatat transaksi penjualan tunai ke buku catatan berikut :
ü Catatan Jurnal Penjualan sebagai penambah jumlah penjualan.
ü Catatan Jurnal Penerimaan kas sebagai penambah jumlah kas dari penjualan.
ü Catatan Kartu Persediaan sebagai buku pembantu untuk mencatat pengurangan
barang yang dijual.
·
Mengarsip permanen FPT
lb. 1 dan pita register kas berdasarkan nomor urut faktur.
·
Setiap hari bagian
akuntansi menerima bukti setor ke bank dengan jumalh dari keseluruhan FPT 1
yang telah dibukukan sebagai pengendalian.
·
Setiap periode
tertentu, bagian akuntansi membuat laporan penjualan barang berupa :
ü Laporan Penjualan berdasarkan jenis produk
ü Laporan Penjualan berdasarkan pelanggan
ü Laporan Penjualan berdasarkan daerah pemasaran
ü Laporan Penjualan berdasarkan bagian order penjualan (pelayan)
I. Flowchart Penjualan
Flowchart Penjualan adalah flowchart yang menggambarkan proses penjualan
barang jadi ke konsumen baik itu melalui pembayaran secara tunai ataupun secara
kredit.
Prosedur penjualan:
1. Customer mencari barang yang dikehendaki, jika menemukan maka akan membawa
barang tersebut ke kasir, jika tidak menemukan maka akan membuat daftar barang
yang akan diberikan kepada bagain customer service lalu bagian customer service
akan membuat faktur pemesanan yang diberikan kepada customer
2. Customer menerima faktur pemesanan lalau melakukan pembayaran ke bagian
customer service
3. Customer service menerima pembayaran dari customer lalu membuat tanda
terima rangkap 2, lembar pertma dikirim ke customer, lembar kedua
disimpan sebagai arsip.
4. Kasir menerima barang yang akan dibeli oleh customer, jika customer
melakukan pembayaran tunai maka kasir akan membuat nota yang diberikan kepada
customer. Jika non tunai maka kasir akan membuat slip cc rangkap 2,
lembar pertama beserta barang akan dikirim ke customer, lembar kedua akan
digunakan sebagai dasar dalam pembuatan laporan penjualan non tunai rangkap 2,
lembar pertama kan dikirim ke keuangan dan lembar kedua akan disimpan sebagai
arsip.
5. Jika pembayaran tunai, maka customer akan menerima nota dari kasir dan
melakukan pembayaran kepada kasir. Jika pembayaran non tunai maka customer
menerima barang dan slip cc.
6. Kasir menerima pembayaran dari customer lalu membuat nota lunas rangkap 2,
lembar pertama akan dikirim ke customer beserta barang dan lembar kedua akan
digunakan sebagai dasar dalam pembuatan laporan penjualan tunai rangkap 2,
lembar pertama dikirim ke keuangan dan lembar kedua disimpan sebagai
arsip.
7. Bagian keuangan menerima laporan penjualan tunai dan laporan penjualan non
tunai, berdasarkan kedua laporan tersebut bagian keuangan membuat laporan
penjualan rangkap 2,lembar pertama disimpan sebagai arsip dan lembar kedua
dikirim ke pemimpin
8. Pemimpin menerima laporan penjualan dari bagian keuangan.
Gambar Flowchart
Penjualan
Customer
|
Customer Service
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
N
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
|
Bagian Keuangan
|
Pimpinan/pemimpin
|
||||||||
|
|
Penjelasan :
1.
Customer:
§
Mencari barang, jika
menemukan membawa barang ke kasir jika tidak menemukan membuat daftar barang
yang dikirimkan ke bagian customer service.
§
Menerima faktur
pemesanan dari bagian customer service, berdasarkan faktur pemesanaan melakukan
pembayaran ke bagian customer service
§
Menerima tanda lunas
dari customer service
§
Menerima nota (dalam
hal customer membawa barang ke kasir) dari kasir, melakukan pembayran
berdasarkan nota tersebut ke kasir
§
Menerima barang dan
nota lunas dari bagian kasir
2. Customer service:
§
Menerima daftar barang
dari customer, berdasarkan daftar barang tersebut membuat faktur pemesanan dan
memberikannya kepada customer
§
Menerima pembayaran
dari customer, lalu memuat tanda terima rangkap 2, yaitu:
ü lembar pertama diberikan kepada customer
ü lembar kedua disimpan sebagai arsip
3.
Kasir:
Menerima barang dari
customer ,
a) jika customer melakukan pembayaran non tunai maka :
·
Membuat slip cc rangkap
2, yaitu:
ü Lembar pertama diberikan kepada customer beserta dengan barang.
ü Lembar kedua digunakan sebagai dasar dalam pembuatan laporan penjualan non
tunai rangkap 2 yaitu:
§
Lembar pertama
dikirimkan ke bagian keuangan
§
Lembar kedua disimpan
sebagai arsip
b) Jika tunai:
·
Maka kasir membuat nota
yang diberikan ke customer
·
Menerima pembayaran
dari customer, berdasarkan pembayaran tersebut maka membuat nota lunas rangkap
2, yaitu:
ü Lembar pertama diberikan ke customer beserta dengan barang
ü Lembar kedua digunakan sebagai dasar pembuatan laporan penjualan tunai
rangkap 2, yaitu:
§ Lembar pertama dikirimkan ke bagian keuangan
§ Lembar kedua disimpan sebagai arsip
4.
Bagian keuangan:
·
Menerima laporan
penjualan non tunai dan laporan penjualan tunai dari bagian kasir, berdasarkan
kedua laporan tersebut
·
Membuat laporan
penjualan rangkap 2, yaitu:
ü
Lembar pertama disimpan
sebagai arsip
ü
Lembar kedua diberikan
kepada pemimpin
5. Pemimpin:
Menerima laporan penjualan dari bagian keuangan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penjualan
tunai merupakan penjualan dengan mengambil barang dari supplier dan langsung
dikirim ke customer secara pembayaran langsung dengan menggunakan uang tunai.
Dan Sistem penjualan tunai adalah sistem serta prosedur yang mengorganisasi
formulir, catatan, laporan dan transaksi yang berhubungan dengan kegiatan
penjualan perusahaan yang berasal dari transaksi penjualan tunai atau transaksi
lain yang dapat menambah kas perusahaan dengan menggunakan suatu media agar dapat
menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen.
B. Saran
“Tiada
Gading yang Tak Retak”. Sebaik apapun
karya seseorang pasti terdapat
kelemahan/kekurangan di dalamnya. Maka dari itu, kami sebagai penyusun makalah
ini mengharapkan adanya kontribusi positif dari semua pihak khususnya dosen
pengampu matakuliah ini untuk memberikan penilaian dan penyempurnaan terhadap
kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam makalah kami ini.
Daftar
Pustaka
Mulyadi, Sistem
Akuntansi, edisi ke-3, cetakan ke-2, Jakarta: Salemba Empat, 2001.
Siaaprecia, Siklus
Penjualan Tunai dan Kredit. http: //siaaprecia.
blogspot.com /2012/04/4-siklus-penjualan-tunai-dan-kredit.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar