Sabtu, 07 Juni 2014

Hamba Allah: Tarian Cinta Di Atas Badai

Hamba Allah: Tarian Cinta Di Atas Badai: TARIAN CINTA DI ATAS BADAI Oleh : Khairiyah* “Seperti embun dalam keheningan Ku tengadahkan yad dalam sujud lail ku Menopang ...

Tarian Cinta Di Atas Badai


TARIAN CINTA DI ATAS BADAI
Oleh : Khairiyah*


“Seperti embun dalam keheningan
Ku tengadahkan yad dalam sujud lail ku
Menopang musytaq dalam qolbu
Semoga engkau terus menegurku lewat Nas terindah ciptaan-MU
Hingga terpatri kesadaran menjadi MUSLIMAH SEJATI idaman-MU”.

Begitulah kertas hitam yang terpampang indah di atas dinding tempat percetakannya.” NAILA FIRDAUSIYAH”, Itulah Nama Lengkap Gadis Anggun Berkaca Minus yang tak asing dengan panggillan Naila.
Awal perkenalanku dengannya, saat itu tanpa sengaja ku menabraknya di depan gerbang kampuzku tercinta.
“ Maaf “ ucapnya lembut. Tak sedikit niat apapun ku pandangi wajahnya yang terlihat anggun.
“Assalamualaikum “.Ucapnya, kemudian berlalu dari hadapanku. Pertemuan yang singkat namun membuat hati begitu menyayat. Sejenak ku putar kembali memory indah itu Subhanallah.... wajahnya yang anggun, tuturnya yang lembut, dan sikapnya Masyaallah... membuatku teringat sangat.
“ Siapa perempuan itu?????” tanyaku penuh harap.
Jam 07.30 wib aku bergegas pergi ketempat percetakan karena pada saat itu amanah yang aku emban di pondok sebagai koordinator Pers Santri. Dan saat itu pula status yang ku sandang masih santri yang tergolong senior di kalangan santri yang lain.
“Assalamualaikum??” terdengar ucapan salam .
“Alaikum salam” jawab para karyawan serempak.
Sementara itu ku alihkan pandanganku, SUBHANALLAH....Suara itu tak begitu asing di telingaku. Dia adalah gadis yang pernah ku tabrak kemaren tepat di depan gerbang campuz. Dia melihatku sambil menampakkan senyum manisnya sebagai tanda sapa awal tatkala aku masih berdiri kokoh sambil memunguti lembaran yang sudah rapi.
“Kenapa dia ada disini???” timbul tanda tanya besar dalam benak. Pertanyaan itu tak kunjung terjawab, seketika aku Asyik memandanginya.
“Ini contoh lembaran yang kemaren anda berikan”. Mula-mula suara itu terdengar. Ku arahkan pandanganku pada dia yang bersuara disana. Saat itu semua cetakan selesai. Tak ku sangka sebelumnya dia menyapaku penuh kelembutan.
Syukron....” balasku singkat dan berlalu dari hadapannya.
Tunggu..” panggilnya kemudian. Langkahku terhenti saat dia memanggil dan menghampiriku.
“Jika anda perlu apa-apa dalam masalah percetakan, ini kartu nama saya, anda bisa menghubungi saya kapan saja anda perlu. Insyaallah saya dan para karyawan yang ada disini bisa melayani dengan baik” tuturnya. Sekaligus ku ambil kertas pink segi empat dari tangannya.
Sejak itulah aku mulai akrab dengannya, dengan dia wanita Anggun yang selama ini selalu menjadi tanda tanya. Entah ini mimpi atau nyata, entah ini cinta atau hanya sebatas nafsu belaka yang menyeret hati pada dunia yang tak pernah berkala.
Saat itu pula aku mulai bisa bertukar pendapat dengannya. Dengan dia yang terkenal dengan sebutan Naila. Dia adalah perempuan yang tidak berorganisasi baik Extra ataupun Intra. Namun, gagasannya menyeimbangi perempuan yang berorganisasi bahkan bisa disebut melebihi. Gagasan yang di keluarkan selalu bernuansa Islami dan bernilai Syari’ah. Itulah salah satu kelebihan yang memiliki nilai plus dalam dirinya.
Naila..” Sms pertama terkirim. Rasa gugup mulai ku rasa. Biasanya jika sesuatu yang penting aku langsung menemuinya. Tapi, kali ini ku menemuinya lewat sms.
“Ini siapa????” balasnya singkat.
Adit
“Maaf , saya tidak tahu sama anda. Ada perlu???”
“KHOIRAZZADIT TAQWA, yang kemaren berbincang-bincang dengan anda”.
“Owh..... iya maz. Maaf saya baru tahu kalo nama maz itu Adit”.
Sudah 3 bulan aku mengenal dan berteman baik dengannya. Berbagai jenis pengalaman dan gagasan yang sering kita ceritakan. Saat itu pula ada getar cinta dalam Dada.
Astaghfirulla...” ku tepis perasaan yang ku anggap hanya akan mengundang nafsu belaka yang akan membuat manusia terperangkap tipu daya sang buana. Tapi, tak dapat ku pungkiri rasa ini benar adanya untuk dia.
Dia yang ku cinta, Dan,
Dan yang selalu Ada....................................
“ Tet.....Tet.....Tet......” ponselku berdering. Entah siapa dan dari mana. Sengaja tak ku hiraukan karena jiwa masih tertatih-tatih mengingat wajah Anggun Naila dalam kerinduan.

Hari ini Aku berusaha jujur pada diriku sendiri, terutama pada hatiku. Tepatnya Aku mempunyai planning untuk mengunggkapkan Isi hatiku pada Naila yang sejak Awal bertemu sudah membuat hatiku Menggebu Tak Menentu. Tapi, Aku bingung Akan diriku, Diri ini yang sudah Terikat Lama oleh Benang yang Sama sekali tidak ku inginkan. Yang Mulai dulu aku anggap sebuah penderitaan batin yang tak kunjung Hilang. Ah......wahai aku aku yang tak mengerti.
“Naila.....” Awal sapaku di telpon.
“ Iya maz, Ada Apa?? Tumben nelpon Naila???” jawabnya lembut di seberang sana.
“Ada suatu hal yang ingin mas katakan sama Naila, tapi mas harap Naila jangan Marah dan Tidak Sedikitpun Menyimpan Rasa benci pada mas.” Tegasku.
“ Insyaallah tidak mas, memangnya mas mau bicara Apa?.”
Ku mengawali ungkapan Rasa cinta ini dengan Rangkaian kalimat Basmalah yang Indah. Bismillah........
“ Begini Nai, kalau boleh mas jujur yang sebenarnya mas mempunyai perasaan suka sama kamu, Sejak Awal Kita bertemu.” Jelasku Gugup.
Suka??” Tanya Naila Kaget.
“ Iya Nai,, Mas Suka Sekaligus Sayang Sama Kamu Lahir dan Batin Karena Allah. Tapi Naila Tidak Usah Khawatir, ini hanya sebatas Ungkapan Bahagia Saja Karena Hati Ini sudah bahagia saja karena hati ini sudah bisa mencintai Ciptaan-Nya.” Ucapku Terhenti.
“ Ya sudahlah lupakan Saja” Lanjutku kemudian.
“ Tidak Mas.” Ucap Naila.
“ Tidak lengkap Rasanya jika cinta mas tidak Naila lengkapi dengan cinta yang ada di hati Naila.” Ucapnya pelan.
“ Maksudnya Apa Nai ???.” Tanyaku tak mengerti.
“ Sama sekali tidak ada maksud mas, Hanya saja Nai Mau katakan kalau Nai juga suka sama Mas.” Jelasnya. Entah apa yang terjadi getaran di hati semakin menjadi. Di satu sisi ku rasakan Kebahagiaan karena cinta di hati telah di lengkapi oleh sebongkah Cinta yang Ada di hati Naila. Rasanya Seperti mimpi, perempuan seperti Naila menyimpan Perasaan Cinta Padaku yang biasa-biasa Saja. Namun, Haruskah Aku Ungkap tentang benang yang sudah lama mengikat???.
“ Tapi Nai, Harus Mas Akui Kalau Sebenarnya Mas sudah punya tunangan, tapi bukan berarti mas mencintai dan menyukai dia, tidak Sama sekali tidak ada perasaaan cinta yang tertananam untuk dia.” Jelasku hingga meneteskan air mata demi secercah kejujuran padanya yang ku cinta. Akhirnya kita terdiam. Selang beberapa Saat....
“ Naila tidak peduli Mas, Mungkin Naila tergolong perempuan Egois yang serta merta Mencintai Tunangan perempuan lain. Tapi Inilah cinta Naila Adanya untuk Mas.”Suaranya serak. Entah dia menangis atau bagaimana aku tidak tahu, yang aku tahu hatinya menangis memendam sakit. Namun, kenapa dia tetap mencintaiku. “Mas.” Lanjutnya.
“ Mas harap, walaupun Mas sudah terikat kita tetap memadu Relasi baik versi cinta kita. Jodoh yang mengatur adalah Allah. Toh, Taqdir mubrom Allah bisa di ubah dengan Taqdir Muallaq dengan cara kita Ikhtiar. Benarkan Nai ??.” Ucapku Meyakinkan.
“ Iya Mas.”
Begitulah perbincangan panjang lebar antara aku dan Naila di telpon. Setelah itu ku tengadahkan ke dua tanganku pada sang pemilik Cinta Atas butiran Cinta yang di Anugerahkan pada setiap Nas ciptaan-Nya.
Mega merah bertebaran dilangit, Menari-nari pada sore itu bersenandung mengungkap kata bernada Cinta mencari secercah asa wujudkan mimpi menjadi nyata. Sudah 3 minggu dari itu aku mulai jarang menghubungi dan menemui Naila. Dan pada hari itu pula tanpa ku sangka dan padahari itu pula tanpa aku sangka dan tanpa aku duga semua keluarga bahkan keluarga tunanganku kini bermusyawarah akan dilaksanakannya PERNIKAHANKU. Rasanya begitu remuk, sakit, padahal sebagian dari keluargaku sudah tahu kalau aku sama sekali tidak menyukai tunanganku tak terkecuali umy perempuan yang melahirkanku. Tapi Entahlah........ Racun apa yang sudah merasuki hati dan fikiran mereka. Semua seolah-olah tidak ada yang peduli akan siksa batin dan keluh kesahku selama ini.
Saat itu langit begitu kelam, bumi seakan berputar menggemparkan hembusan kabut Dalam. Dunia terasa gelap, hempasan rindu padanya terus menerjang tanpa harap. Asaku semakin tak terbias oleh luka yang mungkin selamanya akan meninggalkan bekas. Aku tidak bisa berkutik saat kalimat AQDUN NIKAH Terlontar oleh kak rofiq saudara tertuaku. Bertepatan dengan itu hanya nama NAILA FIRDAUSIYAH yang berputar dalam benakku. Aku merindunya, aku ingin dialah yang menjadi perempuan halal untukku selamanya.
“ Aby sudah membicarakan hari dan tanggal pernikahanmu dengan zahra. Seminggu dari sekarang acara besarmu akan di gelar sekaligus WALIMATUL URSnya. Aby harap siapkan diri kamu baik-baik, besok aby dan umymu mau sowan ke pak kiyai sekalian mohon do’a dan pamit sama beliau”  Tutur Aby di sela-sela kegalauanku. Aku masih belum bisa menunjukkan ketegaranku tidak tahu kenapa aku tidak bisa memberontak bahkan Diam membisu.
Aku melangkah gontai. Harus dengan cara apa aku mengatakan hal ini pada Naila??? Dia pasti hancur dan tersakiti. Namun, mau tidak mau aku harus mengungkap hal ini karena aku tidak ingin menodai sedikitpun prinsipku sendiri “ LEBIH BAIK KEJUJURAN YANG MENYAKITKAN DARI PADA DUSTA YANG MEMBANGUN KEBAHAGIAAN .”Aku harus menanggung resiko sebagai bukti laki-laki sejati. Hari ini aku menemui Naila di tempat percetakannya.
Naila....???” panggilku dan menatapnya sejenak.
“ Ada apa Mas???” ucapnya lembut. Sama sakali tidak ada perubahan.
Ada suatu hal yang ingin Mas bicarakan sama Naila”
“ Tentang Apa Mas??”
“ masalah mas dan hidup mas Nai.”
Kadang aku ragu akan kisahku semua melayang tak mampu di genggam. Namun haruskah aku ungkap meski menusuk hati lembutnya???. Dia adalah wanita terbaik dalam hidupku. Takkan ku biarkan Hubbun Kadhzib menyiksa hatinya.
“Sebelumnya Mas minta maaf sama kamu, Mas sama sekali tidak mempunyai maksud menyakiti bahkan membuatmu.” Jelasku mberusaha menahan air mata.
“Ada apa sebenarnya Mas???” pertanyaan itu sejenak tidak ku jawab. Aku masih terdiam. Akhinya ku hela nafas dalam-dalam untuk menjawab sebuah pertanyaan itu.
“Sebentar lagi mas akan menikah.” Singkat dan padat. Ku lihat dia mengkerutkan keningnya, antara percaya dan tidak dia mulai memegang dadanya. Cucuran air mata sedikit demi sedikit membasahi samudera pipi lembutnya. Isak tangis mulai mengembang. Rasanya tidak tega perempuan sebaik Naila tersakiti oleh laki-laki sepertiku.
“ Naila tidak tahu apa yang harus Naila katakan Mas.” Berhenti sejenak. Ku lihat dia berusaha menahan sakit dan tangis.
“ Sama sekali tidak ada alasan untuk naila meminta Mas untuk menolak bahkan memberontak kehendak orang tua Mas. Naila bukan siapa-siapa diantara kalian, Naila hanyalah sebongkah Nama dan secuil Cinta yang hinggap dalam kehidupan Mas, Dan Mas cintai.Naila tidak tahu harus berbuat Apa.” Ucapnya terhenti sambil mengusap Air mata dan melanjutkan kembali ucapannya.
“Kalau boleh Naila jujur, selama kita jarang komonikasi banyak laki-laki yang ingin mengkhitbah Naila Mas. Tapi, semuanya Naila tolak dengan alasan karena Naila yaqin suatu saat kita nanti kita bisa memperjuangkan cinta kita, tapi.....” ucapnya terhenti karena tangis yang tak terkendali.
“Bahkan Aba sampai mengatakan laki-laiki seperti apa yang Naila inginkan ? dan beliau juga mengatakan beliau Malu pada pada semua orang yang terus menerus ingin menolaknya. Naila malu Mas sama Aba.”
Rob.... begitu berdosanya diriku pada Naila dan keluarganya. Aku masih belum bisa bertanggung jawab atas perasaan ini. Lantas apa yang harus kulakukan?????????.
Detik-detik masa lajangku telah sirna. Pasalnya aku mengcover perjalanan cinta yang selama ini ku rajut bersama Naila agar menjadi sejarah cinta yang tak hanya sekedar hayal buana. Pelan-pelan Naila berbalik arah padaku. Subhanallah.......tanpa ku duga sebelumnya Naila membuka Bros dan mengurai jilbabnya tepat di depan mata kepalaku. Begitu terlihat cantik namun, kecantikan itu tidak bisa aku miliki secara abadi.
“Ini pertama Naila lakukan hanya padamu Mas, sebagai tanda cinta dan hormat Naila pada Mas walaupun pada kenyataannya Mas bukan milik Naila. Dan Naila sudah merasa Jadi Istri Mas selama ini, semoga Mas selalu mengingat Naila dalam hidup Mas.” Aku ambil jilbab yang terurai indah di belakang pundaknya dan memakaikan kembali di kepalanya.
“Satu hal yang Naila Inginkan, walaupun Mas bukan milik Naila. Naila ingin sisakan satu ruang untuk Naila di hati Mas entah itu sebagai Sahabat atau teman Biasa, sekecil apapun ruang itu.” Pintanya Pelan.
“Pasti Nai, karena kamulah satu-satunya perempuan yang sudah mengisi Ruang hati ini.” Ucapku meyakinkan.
“Dua hari lagi Mas sudah bukan milik Naila. Entah dengan cara apa mengistimewakan jiwa ini sebagai hibah terindah agar Mas bisa tegar menghadapi hari besar itu.” Air matanya kembali tumpah.
“ Tidak Nai, Mas tidak akan mengizinkan kamu hadir dalam pernikahan Mas.”
“ Kenapa?? Apa Mas tidak sayang sama Naila??”
“ Justru Mas sayang sama kamu tidak mengizinkan hadir pada pernikahan Mas.”
“ Kenapa Mas ??”
“ Karena Mas tahu hatimu pasti sangat terluka lagi bahkan akan terpukul.”
“ Apa Mas fikir saat ini hatiku tidak luka dan terpukul ? biarkanlah Naila hadir dalam pernikahan Mas. Biarkan Naila melihat baju pengantin itu terhias indah ketika Mas memakainya Dan....” terhenti sejenak.
“ Dan Naila akan membayangkan yang berdiri di samping Mas adalah Naila bukan Calon Istri Mas.”
“ Tidak Nai..” Rasanya baru sebentar kita memadu Relasi hingga tercipa cinta dan kasih sayang. Aku tidak mengerti kenapa sesingkat ini pertemuanku dengannya?.Rajutan benang putih yang dulu terajut indah kini, lepas tak terarah.Semua hanyalah fatamorgana hayal bekal yang tak kunjung Nyata. Namun, harap Akhir perjalanan takkan pernah terbiaskan Oleh Rindu yang sangat mendalam. Untuknya yang selalu Ku rindukan........
Tepat pada hari Rabu, digelarnya akad nikahku bersama Zahra perempuan yang tak pernah ku anggap kehadirannya. Saat itu ku pandangi sosok Naila duduk dengan sepupuku yang biasa dengan sapaan Najwa. Matanya merah membengkak, tak tega ku melihatnya. Aku tahu dia sakit, aku juga tahu dia terluka, bahkan aku juga tahu bagaimana dia berusaha untuk bangkit dari rasa luka itu. Inilah takdir hidupku yang sampai sekarang hatiku masih berontak tidak menerima keputusan Tuhan Sang Jalal. Kini, Zahra lah yang menjadi ratu dalam hidupku bukan Naila pilihan Hatiku.
“ Mas, sekarang kau memang benar-benar bukan milikku. Mungkin ini yang terbaik buat kita, semoga selalu bahagia Mas. Naila pamit pulang...” Ucap Naila dalam hati. Dia pergi saat aku duduk bersanding dengan perempuan pilihan Orang Tua.
“ Aba,,, Naila pasrahkan pasangan hidup Naila pada Aba. Naila terima siapapun laki-laki itu.Dan Naila ingin orang itu mau menikahi Naila Malam ini juga.” Ucapnya pasrah......

“Wahai lentera dalam gelap, teruslah menyala terangi kegelapan. Setiaku ingin selalu bersamanya, terpancar dalam setiap bias-bias Do’a dan tersimpan dalam sudut keheningan. Seperti mutiara di lautan yang dalam...”.

          Kalimat itu terakhir naila tulis di buku pribadinya sebagai tanda bahwa kisahnya berakhir dengan linangan air mata.


*Penulis adalah Mahasiswi semester 6 Perbankan Syariah STAIN Pamekasan.





Kamis, 15 Mei 2014

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Siklus pendapatan terdiri dari sistem penjualan kredit, sistem penjualan tunai, sistem retur penjualan, dan sistem penghapusan piutang. Berikut ini menguraikan secara rinci perancangan program audit untuk pengujian pengendalian atas berbagai sistem informasi akuntansi yang membentuk siklus pendapatan, yaitu sistem penjualan kredit, sistem penjualan tunai, sistem retur penjualan, sistem pencadangan kerugian piutang, dan sistem penghapusan piutang.
Aktivitas perusahaan pada umumnya berujung pada kegiatan penjualan. Penjualan merupakan suatu fungsi yang dianggap sebagai ujung tombak dalam suatu perusahaan Karena fungsi itulah perusahaan memperoleh pendapatan. Sistem penjualan adalah “suatu kesatuan proses yang saling mendukung dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan pembeli dan bersama–sama mendapatkan kepuasan dan keuntungan”
Namun, dalam makalah ini akan difokuskan pada penjualan tunai dalam kaitannya dengan sistem informasi akuntansi.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa definisi sistem penjualan tunai ?
2.      Fungsi apa saja yang terkait dengan penjualan tunai ?
3.      Apa saja prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai ?
4.      Apa saja unit organisasi yang terkait dalam penjualan tunai ?
5.      Dokumen apa saja yang digunakan ?
6.      Unsur pengendalian intern
7.      Uraian Kegiatan
8.      Audit Atas Siklus Pendapatan-Penjualan Tunai

C.    Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1.      Untuk mengetahui dan memahami definisi sistem penjualan tunai
2.      Untuk mengetahui dan memahami fungsi yang terkait dengan penjualan tunai
3.      Untuk mengetahui dan memahami prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai
4.      Untuk mengetahui Apa saja unit organisasi yang terkait dalam penjualan tunai
5.      Untuk mengetahui dan memahami Dokumen yang digunakan
6.      Untuk mengetahui dan memahami unsur pengendalian intern
7.      Untuk mengetahui dan memahami Uraian Kegiatan
8.      Untuk mengetahui dan memahami audit atas siklus pendapatan-penjualan tunai



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Sistem  Penjualan Tunai
Aktifitas  perusahaan pada umumnya berujung pada kegiatan penjualan. Penjualan merupakan suatu fungsi yang dianggap sebagai ujung tombak dalam suatu perusahaan karena fungsi itulah perusahaan memperoleh pendapatan.
Menurut Mulyadi (2001 : 452) sistem penjualan tunai adalah sistem yang melibatkan sumber daya dalam suatu organisaasi,  prosedur,  data,  serta sarana pendukung untuk mengoprasionalkan sistem penjualan, sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.
Sistem penjualan tunai merupakan sistem yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga terlebih dahulu sebelum barang diserahkan kepada pembeli. Setelah uang diterima perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penjualan tunai merupakan penjualan dengan mengambil barang dari supplier dan langsung dikirim ke customer secara pembayaran langsung dengan menggunakan uang tunai. Dan Sistem penjualan tunai adalah sistem serta prosedur yang mengorganisasi formulir, catatan, laporan dan transaksi yang berhubungan dengan kegiatan penjualan perusahaan yang berasal dari transaksi penjualan tunai atau transaksi lain yang dapat menambah kas perusahaan dengan menggunakan suatu media agar dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen.




B.     Fungsi  Yang Terkait
Berikut ini adalah fungsi yang terkait dengan penjualan tunai yaitu:
1)      Fungsi penjualan
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur, penjualan  tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli guna kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas. Dalam struktur organisasi fungsi ini berada pada bagian order penjualan.  
2)      Fungsi kas
Dalam transaksi ini penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli. Dalam struktur organisasi fungsi ini berada pada bagian kas.
3)      Fungsi gudang
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut kepada fungsi penerima. Dalam struktur organisasi fungsi ini berada pada bagian gudang.
4)      Fungsi pengiriman
Dalam transaksi ini penerimaan  kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas serta pembuatan laporan penjualan. Dalam struktur organisasi fungsi ini berada pada bagian jurnal.
5)      Fungsi  akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas serta membuat laporan penjualan saat transaksi penjualan telah dilaksanakan. Fungsi ini berada di tangan bagian jurnal.


C.    Prosedur Yang Membentuk Sistem
Prosedur yang membentuk sistem dalam sistem penjualan tunai menurut Mulyadi adalah sebagai berikut:
1)      Prosedur order penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan penerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk memungkinkan  fungsi gudang dan  fungsi pengiriman menyiapkan barang, uang akan diserahkan kepada pembeli.
2)      Prosedur penerimaan kas
Dalam prosedur ini, fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan tanda penmbayaran (berupa pita register kas dan cap ” Lunas” pada faktur penjualan tunai) kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut  melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi penerimaan.
3)      Prosedur penyerahan barang
Dalam prosedur ini, pengiriman hanya menyerahkan barang kepada pembeli.
4)      Prosedur pencatatan penjualan tunai
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas. Dasamping itu fungsi akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan barang yang di jual dalam kartu persediaan.
5)      Prosedur penyetoran kas ke bank
Sistem pengendalian intern terhadap kas mengharuskan penyetoran dengan segera ke bank semua kas yang diterima pada satu hari. Dalam prosedur ini fungsi kas menyetorkan  kas yang diterima  dari penjualan tunai  ke bank dalam jumlah penuh.


6)      Prosedur pencatatan penerimaan kas
Dalam prosedue ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas  dalam jurnal penerimaan kas  berdasarkan bukti setor  bank  yang diterima dari bank melalui fungsi kas.
7)      Prosedur pencatatan barang pokok penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan. Berdasarkan rekapitulasi  harga pokok penjualan ini, fungsi akuntansi membuat bukti  memorial sebagai dokumen sumber untuk pencatatan harga pokok  penjualan  ke dalam jurnal umum.

D.    Unit Organisasi/Fungsi yang terkait (Pelaksana)
1.      Bagian Order Penjualan (Pelayan)
Fungsi ini menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran kas di bagian kas.
2.      Bagian Kas
Fungsi ini menerima pembayaran uang sebesar harga barang yang terdapat pada faktur.
3.      Bagian pembungkus
Fungsi ini membungkus barang dan memberikannya kepada pembeli ditukar dengan faktur yang telah dilunasi.
4.      Bagian Akuntansi
Fungsi ini mencatat transaksi penjualan tunai pada catatan harian jurnal umum atau jurnal khusus penjualan, jurnal penerimaan kas dan kartu persediaan barang serta secara periodik membuat laporan penjualan sesuai dengan kebutuhan manajemen.




E.     Dokumen yang digunakan
1.      Faktur Penjualan Tunai (FPT)
Faktur ini diisi oleh bagian order penjualan dalam rangka 3 antara lain :
·         Lembar 1 : Diberikan ke pembeli sebagai pengantar untuk kepentingan pembayaran barang ke bagian kas.
·         Lembar 2 : Diberikan ke bagian pembungkus beserta barangnya sebagai perintah penyerahan barang ke pembeli yang telah membayar di kas. Tembusan ini juga berfungsi sebagai slip pembungkus yang ditempel di pembungkus barang untuk identitas barang.
·         Lembar 3 : Diarsip sementara berdasarkan nomor urutnya oleh bagian order penjualan/pelayan sebagai pengendali apabila nanti terjadi kejanggalan transaksi penjualan. Di samping itu juga tembusan ini berfungsi untuk pengendali penghitungan komisi dan bonus pelayan.
2.      Pita Register Kas
Dokumen ini dihasilkan oleh mesin yang dioperasikan oleh bagian kas setelah terjadi transaksi penerimaan uang dari pembeli sebagai pembayaran atas barang. Dokumen ini berfungsi sebagai dokumen pendukung untuk meyakinkan bahwa faktur tersebut benar-benar telah dibayar dan dicatat dalam register kas.
3.      Bukti setor bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.
4.      Rekap HPP
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode.




5.      Catatan Akuntansi
a)      Jurnal Penjualan (Tunai)
Jurnal penjualan ini digunakan untuk merekam terjadinya transaksi penjualan barang. Terjadinya penjualan barang ini menambah jumlah penjualan yang ada.
b)      Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Penerimaan Kas ini digunakan untuk merekam terjadinya penerimaan uang dari hasil penjualan tunai yang akan menambah kas.
c)      Jurnal umum
Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.
d)      Kartu Persediaan Barang
Kartu Persediaan Barang ini berfungsi sebagai Buku Besar Pembantu untuk mencatat pengurangan barang pada persediaan karena dijual.
e)      Kartu gudang
Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan barang yang disimpan dalam gudang.
f)       Laporan
·         Laporan Penjualan berdasarkan Jenis/tipe Barangnya
Laporan ini digunakan oleh manajemen untuk menganalisis jenis atau tipe barang mana yang paling disukai pelanggan.
·         Laporan Penjualan berdasarkan Daerah Pemasaran
Laporan ini digunakan oleh manajemen untuk menganalisis di daerah mana barang ini paling banyak terjual.



·         Laporan Penjualan berdasarkan Pelanggan
Laporan ini digunakan oleh manajemen untuk menganalisis Pelanggan mana yang paling aktif sehingga pantas untuk mendapat perhatian khusus.
·         Laporan Penjualan berdasarkan Pelayan atau Bagian Order Penjualan
Laporan ini digunakan oleh manajemen untuk menganalisis pelayan mana yang paling berhasil sehingga perlu mendapat penghargaan.

F.     Unsur Sistem Pengendalian Intern (Pengendalian Akuntansi)
1.      Organisasi
·         Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh Bagian Order Penjualan, Bagian Kas, Bagian Pembungkus, dan Bagian Akuntansi.
·         Tidak ada satupun transaksi penjualan terjadi hanya dilaksanakan secara keseluruhan oleh salah satu bagian tersebut di atas.
2.      Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
·         Penerimaan Order dari pembeli diotorisasi oleh Bagian Order Penjualan dengan menggunakan Faktur Penjualan Tunai.
·         Penerimaan kas diotorisasi oleh Bagian Kas dengan cara membubuhkan cap “Lunas” pada Faktur Penjualan Tunai dan menempelkan pita register kas pada faktur tersebut.
·         Penyerahan barang ke pembeli diotorisasi oleh Bagian Pembungkus dengan cara membubuhkan cap “Sudah Diserahkan” pada faktur penjualan tunai.
·         Pencatatan ke dalam catatan jurnal dan buku pembantu Persediaan Barang diotorisasi oleh Bagian Akuntansi dengan cara membubuhkan paraf pada faktur penjualan tunai.
3.      Praktek Yang Sehat
·         Faktur Penjualan Tunai bernomor urut tercetak dan penggunaannya dipertanggung-jawabkan oleh Bagian Order Penjualan.
·         Jumlah Kas yang diterima dari hasil penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama atau hari kerja berikutnya.
·         Dilakukan penghitungan saldo kas yang ada di tangan bagian kas secara periodik dan mendadak oleh Bagian Pemeriksa Intern dan dibandingkan dengan seluruh jumlah Faktur Penjualan Tunai dan tembusan Pita Register Kas.
·         Secara Periodik dilakukan penghitungan fisik barang dan dibandingkan dengan jumlah yang tertera pada Kartu Persediaan Barang.

G.    Audit Atas Siklus Pendapatan-Penjualan Tunai
Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi penjualan tunai dilaksanakan melalui lima tahap berikut ini:
1.      Pemahaman atas sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi penjualan tunai.
2.      Penentuan kemungkinan salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi penjualan tunai.
3.      Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi dan mencegah salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi penjualan tunai.
4.      Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas pengendalian.
5.      Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi penjualan tunai.
Pada tahap “pemahaman atas sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi,” untuk sistem informasi akuntansi penjualan tunai diuraikan, yaitu (1) fungsi terkait, (2) dokumen, (3) catatan akuntansi, (4) bagan alir sistem informasi akuntansi.
Program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi penjualan tunai disusun berdasarkan sistem penjualan tunai .
Hasil pelaksanaan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi penjualan tunai didokumentasikan oleh auditor dalam kertas kerja sebagai bagian dari pelaksanaan standar pekerjaan lapangan kedua: “Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan”.

H.    Uraian Kegiatan (Operation List)
1.      Bagian Order Penjualan
·         Menerima pesanan/order dari pembeli
·         Mengisi formulir Faktur Penjualan Tunai (FPT) rangkap 3.
·         Mendistribusikan FPT sebagai berikut :
ü  Lembar 1 : diserahkan ke pembeli untuk kepentingan pembayaran ke bagian kas
ü Lembar 2 : dikirim ke bagian pembungkus/pengiriman barang bersamaan bersamaan dengan barangnya.
ü Lembar 3 : Diarsip sementara oleh bagian order penjualan berdasarkan nomor urut FPT untuk kepentingan penghitungan komisi/bonus dan pengendalian penjualan barang.
2.      Bagian Kas
·         Menerima FPT lb.1 dari bagian order penjualan via pembeli
·         Menerima uang sejumlah yang tercantum dalam FPT.
·         Mengoperasikan mesin register kas untuk memeriksa kebenaran penghitungan jumlahnya dan menyelesaikan transaksi penerimaan kas sehingga menghasilkan pita register kas.
·         Membubuhkan cap “Lunas” pada FPT lb.1 dan menempelkan pita register kas pada FPT tersebut.
·         Menyerahkan FPT lb 1dan pita register kas ke pembeli untuk kepentingan pengambilan barang di bagian pembungkus.
·         Setiap hari menyetorkan seluruh penerimaan kas dari hasil penjualan hari itu atau hari kerja sebelumnya ke bank dan menerima bukti setoran dari bank.
·         Menyerahkan bukti setoran bank ke Bagian Akuntansi.
3.      Bagian Pembungkus
·         Menerima FPT lb.2 dan barang yang terjual dari bagian order penjualan.
·         Memeriksa kebenaran jenis barang dengan yang tertulis pd. FPT.
·         Membungkus/mengkemas barang dan menempelkan FPT lb.2 pada pembungkusnya sebagai identitas kemasan barang sehingga siap diserahkan pada pembeli.
·         Menerima FPT lb. 1 yang sudah di cap “Lunas” dan pita register kas dari pembeli.
·         Memeriksa apakah FPT lb. 1 dari pembeli tersebut telah dicap “Lunas”.
·         Membandingkan kebenaran data yang ada di FPT lb.1 dan FPT lb. 2 yang tertempel pada pembungkus barang yang bersangkutan.
·         Menyerahkan barang berikut FPT lb.2 pada pembeli sesuai dengan yang tertera pada FPT lb. 1 dan FPT lb.2.
·         Mengirimkan FPT lb.1 berikut pita register kas-nya ke bagian akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penjualan tunai.
4.      Bagian Akuntansi
·         Menerima FPT lb.1 yang ditempeli pita register kas dan memeriksa kebenarannya.
·         Menggunakan FPT lb.1 sebagai dokumen sumber dan pita register kas sebagai dokumen pendukung untuk mencatat transaksi penjualan tunai ke buku catatan berikut :
ü  Catatan Jurnal Penjualan sebagai penambah jumlah penjualan.
ü  Catatan Jurnal Penerimaan kas sebagai penambah jumlah kas dari penjualan.
ü  Catatan Kartu Persediaan sebagai buku pembantu untuk mencatat pengurangan barang yang dijual.
·         Mengarsip permanen FPT lb. 1 dan pita register kas berdasarkan nomor urut faktur.
·         Setiap hari bagian akuntansi menerima bukti setor ke bank dengan jumalh dari keseluruhan FPT 1 yang telah dibukukan sebagai pengendalian.
·         Setiap periode tertentu, bagian akuntansi membuat laporan penjualan barang berupa :
ü  Laporan Penjualan berdasarkan jenis produk
ü  Laporan Penjualan berdasarkan pelanggan
ü  Laporan Penjualan berdasarkan daerah pemasaran
ü  Laporan Penjualan berdasarkan bagian order penjualan (pelayan)
I.       Flowchart Penjualan
Flowchart Penjualan adalah flowchart yang menggambarkan proses penjualan barang jadi ke konsumen baik itu melalui pembayaran secara tunai ataupun secara kredit.
Prosedur penjualan:
1.     Customer mencari barang yang dikehendaki, jika menemukan maka akan membawa barang tersebut ke kasir, jika tidak menemukan maka akan membuat daftar barang yang akan diberikan kepada bagain customer service lalu bagian customer service akan membuat faktur pemesanan yang diberikan kepada customer
2.     Customer menerima faktur pemesanan lalau melakukan pembayaran ke bagian customer service
3.     Customer service menerima pembayaran dari customer lalu membuat tanda terima rangkap 2, lembar pertma dikirim ke  customer, lembar kedua disimpan sebagai arsip.
4.     Kasir menerima barang yang akan dibeli oleh customer, jika customer melakukan pembayaran tunai maka kasir akan membuat nota yang diberikan kepada customer. Jika non tunai  maka kasir akan membuat slip cc rangkap 2, lembar pertama beserta barang akan dikirim ke customer, lembar kedua akan digunakan sebagai dasar dalam pembuatan laporan penjualan non tunai rangkap 2, lembar pertama kan dikirim ke keuangan dan lembar kedua akan disimpan sebagai arsip.
5.     Jika pembayaran tunai, maka customer akan menerima nota dari kasir dan melakukan pembayaran kepada kasir. Jika pembayaran non tunai maka customer menerima barang dan slip cc.
6.     Kasir menerima pembayaran dari customer lalu membuat nota lunas rangkap 2, lembar pertama akan dikirim ke customer beserta barang dan lembar kedua akan digunakan sebagai dasar dalam pembuatan laporan penjualan tunai rangkap 2, lembar pertama dikirim ke keuangan  dan lembar kedua disimpan sebagai arsip.
7.     Bagian keuangan menerima laporan penjualan tunai dan laporan penjualan non tunai, berdasarkan kedua laporan tersebut bagian keuangan membuat laporan penjualan rangkap 2,lembar pertama disimpan sebagai arsip dan lembar kedua dikirim ke pemimpin
8.     Pemimpin menerima laporan penjualan dari bagian keuangan.





                                       
Gambar Flowchart Penjualan
Customer
Customer Service
Membuat daftar buku
Cari Buku ?
Buku
Mengecek buku
Cocok ?
B
Nota
bayar
Buku
A
Start





N

                Y
Daftar
Buku
Membawa ke Kasir
Uang
C
D
Beserta Nota Lunas
H
Faktur Pemesanan
Melakukan pembayaran
Uang
I
E
Buku
Beserta Nota Lunas
J
Beserta Nota Lunas
 



































End
Buku

Data Buku
Pesan ?
 








                              N
Buat Faktur Pemesanan
Faktur Pemesanan
H
I
Uang
Membuat tnd trima
Tnd trima
                     2
Tnd trima
                 1
J
1
 





































Buku
A
    Bagian Kasir
Tunai ?
Buat slip cc 2 rangkap






                                                N
 

Membuat Nota
                             Y

Nota
B
Slip cc
                     2
Slip cc
                 1
Kirim slip cc & Buku
Buat Lap. Penjualan non-tunai
C
Uang
Buat nota lunas 2 rangkap
Nota Lunas
                     2
Nota Lunas
                 1
Buku
E
Buat Lap. Penj. tunai
Bserta slip cc
L. Penj. Non- tunai
           2                    2
L. Penj. Non-Tunai
                                    1                        
F
2
L.P.Tunai
                     2
L.P. Tunai
                 1
G
3

Kirim Nota Lunas & Buku
Buku Lunas
                 1
Bserta Nota Lunas
 


































D

Bagian Keuangan
Pimpinan/pemimpin
F
G
Lap. Penj. Tunai
Lap. Penjualan
                                2
Lap. Penjualan
                             1
4
Lap. Penj. Non-tunai
























Lap. Penjualan
                           
Penjelasan :
1.      Customer:
§  Mencari barang, jika menemukan membawa barang ke kasir jika tidak menemukan membuat daftar barang yang dikirimkan ke bagian customer service.
§  Menerima faktur pemesanan dari bagian customer service, berdasarkan faktur pemesanaan melakukan pembayaran ke bagian customer service
§  Menerima tanda lunas dari customer service
§  Menerima nota (dalam hal customer membawa barang ke kasir) dari kasir, melakukan pembayran berdasarkan nota tersebut ke kasir
§  Menerima barang dan nota lunas dari bagian kasir
2.      Customer service:
§  Menerima daftar barang dari customer, berdasarkan daftar barang tersebut membuat faktur pemesanan dan memberikannya kepada customer
§  Menerima pembayaran dari customer, lalu memuat tanda terima rangkap 2, yaitu:
ü  lembar pertama diberikan kepada customer
ü  lembar kedua disimpan sebagai arsip
3.      Kasir:
Menerima barang dari customer ,
a)       jika customer melakukan pembayaran non tunai maka :
·         Membuat slip cc rangkap 2, yaitu:
ü  Lembar pertama diberikan kepada customer beserta dengan barang.
ü  Lembar kedua digunakan sebagai dasar dalam pembuatan laporan penjualan non tunai rangkap 2 yaitu:
§  Lembar pertama dikirimkan ke bagian keuangan
§  Lembar kedua disimpan sebagai arsip
b)       Jika tunai:
·         Maka kasir membuat nota yang diberikan ke customer
·         Menerima pembayaran dari customer, berdasarkan pembayaran tersebut maka membuat nota lunas rangkap 2, yaitu:
ü  Lembar pertama diberikan ke customer beserta dengan barang
ü  Lembar kedua digunakan sebagai dasar pembuatan laporan penjualan tunai rangkap 2, yaitu:
§  Lembar pertama dikirimkan ke bagian keuangan
§  Lembar kedua disimpan sebagai arsip
4.      Bagian keuangan:
·         Menerima laporan penjualan non tunai dan laporan penjualan tunai dari bagian kasir, berdasarkan kedua laporan tersebut
·         Membuat laporan penjualan rangkap 2, yaitu:
ü  Lembar pertama disimpan sebagai arsip
ü  Lembar kedua diberikan kepada pemimpin
5.      Pemimpin:
Menerima laporan penjualan dari bagian keuangan
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penjualan tunai merupakan penjualan dengan mengambil barang dari supplier dan langsung dikirim ke customer secara pembayaran langsung dengan menggunakan uang tunai. Dan Sistem penjualan tunai adalah sistem serta prosedur yang mengorganisasi formulir, catatan, laporan dan transaksi yang berhubungan dengan kegiatan penjualan perusahaan yang berasal dari transaksi penjualan tunai atau transaksi lain yang dapat menambah kas perusahaan dengan menggunakan suatu media agar dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen.

B.     Saran
“Tiada Gading yang Tak Retak”. Sebaik apapun karya seseorang  pasti terdapat kelemahan/kekurangan di dalamnya. Maka dari itu, kami sebagai penyusun makalah ini mengharapkan adanya kontribusi positif dari semua pihak khususnya dosen pengampu matakuliah ini untuk memberikan penilaian dan penyempurnaan terhadap kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam makalah kami ini.



                                                     Daftar Pustaka
                                                                 
Mulyadi, Sistem Akuntansi, edisi ke-3, cetakan ke-2,  Jakarta: Salemba Empat, 2001.
They’re All Here, Flowchart Penjualan Tunai. http://theyareallhere.blogspot.com